Media tanam yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu :
• tidak cepat rusak/lapuk.
• tidak menjadi sumber penyakit.
• mempunyai aerasi baik.
• mampu mengikat air dan zat-zat hara secara baik.
• ringan.
• mudah didapat dalam jumlah yang diinginkan.
• relatif murah harganya.
Media tanam dapat terdiri dari satu macam bahan atau campuran dari beberapa bahan.
Beberapa bahan yang baik sebagai media tanam untuk anggrek :
• Gabus :
Tidak mudah rusak (busuk), ringan tetapi tidak dapat menyerap air dengan baik. Dapat digunakan dalam bentuk potongan yang dicampur dengan bahan lainnya. Dapat pula digunakan untuk anggrek yang ditempel.
• Arang :
Tidak mudah lapuk, ringan, tidak mudah ditumbuhi cendawan dan bakteri, tetapi kurang daya serap airnya dan kurang mengandung unsur-unsur hara.
• Perlite :
dari bahan vulkanis, putih, seperti batu karang. Memiliki daya mengikat air, aerasi dan drainase yang baik. Dapat dicampur dengan bahan lainnya. Kelemahannya, tidak ada zat hara dan sulit didapat.
• Batu apung :
memiliki daya mengikat air, aerasi dan drainase yang baik serta tahan lama. Dapat dicampur dengan bahan lainnya seperti potongan pakis, sabut kelapa, arang dll.
• Pakis :
memiliki daya mengikat air, aerasi dan drainase yang baik (cepat kering), tahan lama (tidak cepat lapuk), serta mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan anggrek untuk pertumbuhannya. Pakis papan baik digunakan untuk anggrek tempel.
• Kulit pohon pinus/cemara :
Spesifikasinya sama dengan pakis tetapi agak sulit didapat. Biasanya digunakan untuk anggrek yang menyukai media yang cepat kering, seperti cattleya.
• Potongan sabut kelapa (Coco husk chip) :
Ini adalah sabut kelapa yang telah dibersihkan kemudian di-pres dan dipotong menjadi kepingan segi empat. Sebelum digunakan harus direndam lebih dahulu untuk menghilangkan sisa garam yang terdapat pada sabut. Daya menyimpan airnya sangat baik dan mengandung unsur-unsur hara yang diperlukan.
• Sphagnum moss :
Mempunyai daya mengikat air yang baik, serta mempunyai aerasi dan drainase yang baik pula. Kelemahannya, jika telah kering sekali sulit untuk di basahkan kembali dan agak mahal harganya.
• Batu bata dan pecahan genting :
Pecahan batu bata banyak dipakai sebagai media dasar pot anggrek karena dapat menyerap air dengan baik, mempunyai kemampuan drainase dan aerasi yang baik tetapi agak berat.
• Styro foam :
Potongan styro foam dapat sebagai media dasar pot anggrek karena dapat menyerap air dan mempunyai drainase dan aerasi yang baik serta ringan. Kelemahannya, agak sulit didapat.
Kriteria utama didalam memilih media tanam untuk anggrek adalah perpaduan antara kebiasaan dalam penyiraman dari masing2 orang dan kebutuhan anggrek akan air. Jika terbiasa sering menyiram, maka jangan menggunakan media yang sangat baik mengikat air (mis. sphagnum moss) untuk anggrek phalaenopsis karena akan menyebabkan akar menjadi busuk karena kebanyakan air.
pH media tanam untuk anggrek sebaiknya sekitar 5,5-6,5. Jika rusak/busuk (menjadi asam) segera lakukan penggantian media (repotting).
Untuk menentukan besar kecil media yang akan digunakan, tergantung dari tebal tipisnya akar tanaman. Jika akarnya tebal, maka potongan yang besar akan sesuai, demikian sebaliknya jika akarnya kecil maka potongan yang sedang adalah yang terbaik.
Saya sendiri menggunakan campuran remasan pakis, serbuk kayu dan batu zeolith untuk paphiopedilum dan anggrek semi teresterial lainnya; potongan pakis, arang dan zeolith untuk Phalaenopsis yang ditanam di pot; pakis papan untuk anggrek yang ditempel, dan serat dan kepingan pakis untuk dendrobium dan anggrek lainnya.
Anggrek terdiri dari berbagai macam jenis (genus) dan informasi diatas adalah untuk anggrek secara umum
Kamis, 04 Juni 2009
Media Tanam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar