Minggu, 28 Juni 2009

Oncidium Golden Shower


Ini salah satu koleksiku, anggrek Oncidium Golden Shower.
Memiliki perpaduan warna bunga yang terang dan tidak.Ukuran bunganya
kecil dan dalam jumlah yang banyak. Baca selanjutnya »»

Sabtu, 27 Juni 2009


Family : Orchidaceae
Subfamily : Epidendroideae
Tribe : Podochilaeae
Subtribe : Dendrobiinae
Genus : Dendrobium
Section : Spatulata
Species : Dendrobium lineale Rolfe 1889
Synonym : Dendrobium cogniauxianum Kraenzl. ex Warb. 1891; Dendrobium agustae-victoriae Kraenzl. 1894; Dendrobium imperatix Kraenzl. 1895; Dendrobium grantii C.T.White 1940; Dendrobium veratroides Bakh.f. 1963; Durabaculum veratrifolium M.A.Clem.& D.L.Jones 2002

Habitat:
• Epifit
• Sulawesi, Kep. Maluku dan Irian
Ciri fisik:
• Bulb hijau muda/hijau kekuningan, gemuk di bawah, bisa mencapai panjang hingga 2 meter
• Daun berwarna hijau muda, lanset tebal berdaging dan kaku
• Bunga mempunyai beberapa varian warna: ungu pucat (Morobe Shower), ungu (Kui Blue), kuning (Jawani & Sospan island), pink (Kakar island)
Perawatan:
• Sebaiknya menggunakan media yang porus, papan pakis, atau ditempel di pohon.
• Apabila menggunakan pot sebaiknya menggunakan pakis kasar atau arang yang besar (atau yang sifatnya porus)
• Penyiraman dilakukan 2 x sehari di musim kemarau atau 1 x sehari di musim hujan
• Sebaiknya diletakkan di tempat yang cukup sinar matahari (kira-kira 75% matahari) Baca selanjutnya »»

Selasa, 16 Juni 2009

Hama dan Penyakit

Anggrek seperti tanaman lainnya dapat diserang oleh hama dan penyakit yang berasal dari serangga, cendawan (fungus), bakteri dan virus. Hama dan penyakit dapat mengganggu pertumbuhan, bahkan pada serangan yang hebat dapat menyebabkan kematian pada tanaman.

Saran untuk pencegahan serangan hama dan penyakit :
• Jaga kebersihan tanaman dan lingkungannya.
Tanaman yang bersih akan mencegah timbulnya mikro-organisme.
o Bersihkan umbi-akar, buang semua pelepah daun dan akar yang berwarna coklat sebelum ditanam. Sela2 pelepah daun dan batang dapat berpotensi sebagai sarang hama.
o Rendam tanaman dengan desinfektan dan tanam pada media yang bersih.
o Bersihkan semua peralatan kebun sebelum dan sesudah dipakai.

• Mengendalikan kelembaban.
Udara yang lembab diperlukan untuk pembentukan,
pembiakan dan penyebaran cendawan. Dengan mengendalikan kelembaban akan menurunkan tingkat perkembangan cendawan.
Pengendalian kelembaban yang disarankan adalah sbb :
a. Tanaman dan bibit tanaman ditanam pada pot dengan bahan yang padat seperti plastik.
b. Tingkatkan sirkulasi udara pada area tanam. Buang tanaman yang mati dan daun tua untuk mencegah area yang lembab.
c. Buat area tanam agak menurun untuk membentuk sistim pengairan yang baik dan mencegah timbulnya genangan air.
• Lakukan penyemprotan pestisida secara berkala.
Pada musim kemarau perhatian lebih tertuju kepada serangan hama dan lakukan penyemprotan insektisida lebih sering jika diperlukan.
Di musim hujan perhatian lebih ditujukan pada bakteri dan fungus dan dapat dilakukan penyemprotan fungisida lebih sering.
• Pengendalian hewan pembawa penyakit.
Semut, keong/siput, hewan pengerat (tikus) dapat membawa cendawan sebagai bibit penyakit. Untuk itu populasi dari hama ini harus dijaga seminim mungkin.
• Karantina tanaman baru.
Jika mendapat tanaman baru, jangan langsung digabung lokasinya dengan tanaman yang sudah ada. Pisahkan (karantina) anggrek tersebut pada tempat yang terpisah beberapa minggu sampai yakin tanaman baru tersebut sehat.
Insektisida kimia seperti: Akothion, Decis, Kelthane, Supracide, Curacron dll saya gunakan untuk membersihkan tanaman yang baru didapat atau bila serangan hama sudah terjadi.
Untuk mencegah bakteri dan fungus digunakan pula sterilant/disinfektan Physan 20, Dithane-M45 dan Benlate.
Penyemprotan dilakukan secara berkala, fungisida 4-6 minggu sekali tergantung waktu luang.
Pada musim hujan, penyemprotan fungisida dilakukan lebih sering (seminggu sekali) terutama untuk jenis Phalaenopsis yang rentan terhadap serangan penyakit.
Sangat dianjurkan untuk menggunakan pestisida yang berbeda setiap kali penyemprotan. Hindari penggunaan satu macam pestisida untuk jangka waktu yang lama, agar tidak terjadi kekebalan/imun pada hama terhadap pestisida tersebut.
Anggrek terdiri dari berbagai macam jenis (genus) dan informasi diatas adalah untuk anggrek secara umum.

Baca selanjutnya »»

Rabu, 10 Juni 2009

Kuncup bunga

Kuncup menguning dan rontok :
Kemungkinan karena :
• suhu udara terlalu tinggi,
• kelebihan atau kekurangan cahaya,
• udara yang terlalu kering,
• kekurangan air,
• kekurangan nutrisi,
• akar kurang baik.

Bunga tidak mekar seluruhnya :
Kemungkinan karena :
• masalah genetika,
• suhu udara terlalu rendah,
• kelembaban udara yg terlalu rendah,
• serangga.

Bunga terlalu kecil, warna tidak sebagus sebelumnya :
Kemungkinan besar karena kekurangan cahaya atau intensitas cahaya terlalu berlebih.

Bunga terlalu cepat layu :
Kemungkinan karena :
• suhu udara terlalu tinggi atau rendah,
• terkena sinar maatahari langsung,
• kelembaban udara terlalu rendah,
• kekurangan pupuk atau nutrisi,
• kekurangan penyiraman,
• akar tidak baik.

Bunga terlalu sedikit :
Kemungkinan karena :
• tanaman tidak sehat,
• kekurangan cahaya,
• kekurangan phosporus.

Noda coklat atau mosaik pada bunga :
Kemungkinan karena virus.

Tampilan bunga tidak baik :
Ketika kuncup mulai terbentuk pada tangkai bunga, jangan mengubah arah tanaman karena pertumbuhan tangkai bunga akan condong kearah sumber cahaya. Jika diubah maka arah pertumbuhan tangkai bunga juga akan berubah. Baca selanjutnya »»

Daun

Daun berwarna hijau tua dan tanaman kelihatannya sangat sehat tetapi tidak mau berbunga :
Kemungkinan karena :
• Kurang mendapat cahaya untuk jenis anggrek tersebut.
Jika anggrek kekurangan cahaya maka pertumbuhan menjadi lambat dan daunnya kurus, karenanya kurang mampu menyimpan enersi yang diperlukan untuk berbunga.
• Suhu udara tidak sesuai untuk jenis anggrek tersebut.
Jenis anggrek suhu sedang (dataran tinggi, 750-2000m) mungkin akan sulit berbunga di daerah dataran rendah seperti Jakarta meskipun pertumbuhan tanamannya sendiri baik.
• Kurangnya fluktuasi suhu udara antara siang dan malam hari.
Secara umum kebanyakan anggrek memerlukan perbedaan suhu udara sekitar 4-6°C antara siang dan malam hari untuk pembentukan bunga. Ada beberapa yang memerlukan perbedaan suhu yang lebih tinggi (8-10°C).

Daun tidak terlalu mengkilat (kusam), kasar, layu dan mengkerut :
Kemungkinan besar karena tanaman tidak cukup menyerap air.
• Jika akarnya banyak dan sehat (berwarna putih dan kuat) berarti tanaman tersebut kekurangan air.
• Jika akar kelihatannya tidak sehat (busuk), segera lakukan pot ulang (repotting).

Daun menguning (chlorosis) :
Kemungkinan karena :
• intensitas cahaya terlalu tinggi dan/atau,
• kekurangan nitrogen.
Pindahkan tanaman pada lokasi yang lebih teduh, beri pupuk dengan kandungan Nitrogen lebih tinggi.

Noda putih atau bening pada daun :
Biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri.
• Potong daun yang bernoda dan rendam tanaman dalam larutan fungisida dan bakterisida untuk beberapa menit.
• Pot ulang dengan media yang baru dan letakkan pada tempat yang kering dan teduh untuk 1-2 minggu.

Warna memudar pada daun bagian atas atau pada daerah yang terkena cahaya :
Kemungkinan besar karena terbakar oleh matahari atau kelebihan cahaya untuk jenis anggrek tersebut.

Bintik-bintik (bopeng) pada daun baru :
Urat daun lemah karena air yang terlalu dingin dan/atau suhu udara yang terlalu dingin.

Ujung daun terbakar (hitam) dan/atau akarnya hitam, kurus dan lemah :
Kemungkinan karena terlalu banyak pupuk atau terbakar oleh pupuk.
• Kurangi dosis pupuknya dan siram/bilas dengan air biasa yang banyak sebulan sekali untuk menghilangkan sisa pupuk pada media.
• Jangan langsung memberi pupuk ketika tanaman dalam keadaan kering, siram dahulu dengan air biasa.

Daun menguning kemudian coklat dan akhirnya rontok :
Kemungkinan karena :
• cendawan/fungi (lihat Crown Rot),
• kebanyakan air,
• media rusak,
• kelembaban udara terlalu tinggi dan suhu udara yang terlalu dingin.

Noda-noda hitam pada daun :
Kemungkinan disebabkan oleh masalah pertumbuhan atau oleh virus.
Jika karena virus, pada akhirnya noda tersebut akan mengenai semua daun. Daun baru pada awalnya kelihatan normal, tetapi kemudian terlihat indikasi yang sama. Virus tidak dapat diobati, dan dapat menyebar ke tanaman lainnya. Jika tanaman terkena virus, jalan terbaik adalah membuangnya.

Daun baru lunak tetapi pertumbuhannya cepat :
Kemungkinan karena kelebihan nitrogen.

Daun baru lebih kecil, tidak segemuk sebelumnya, lambat tumbuh dan tidak tumbuh keatas :
Kemungkinan karena :
• tanaman dalam keadaan stress,
• akar tidak baik,
• kekurangan cahaya,
• suhu udara terlalu tinggi,
• kekurangan nitrogen,
• atau kombinasi dari diatas.
Periksa cahaya, suhu udara dan dosis pupuk. Pot ulang kalau perlu.

Daun lemah/layu :
Kemungkinan karena kepanasan (sinar matahari).
Meningkatkan kelembaban udara dan sirkulasi udara akan membantu mengurangi stress karena kepanasan. Udara yang terlalu dingin juga dapat menyebabkan daun menjadi layu tetapi biasanya warna daun juga menjadi lebih gelap. Baca selanjutnya »»

Senin, 08 Juni 2009

Perbanyak tanaman secara vegetatif

Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif

Perbanyakan vegetatif umumnya bisa menghasilkan turunan yang sifatnya sama dengan induknya. Kalaupun ada penyimpangan, hal ini disebabkan oleh faktor luar, seperti kurangnya unsur hara tanaman. Perbanyakan vegetatif dilakukan dengan cara mengambil bagian tanaman lalu menanamnya secara terpisah dari induknya.

1) Setek Pucuk

Perbanyakan dengan cara setek cocok dilakukan pada anggrek berbatang satu (monopodial). Monopodial adalah batang anggrek yang terus menerus tumbuh ke atas dan tak terbatas, tanpa memiliki cabang atau ranting. Disepanjang batang selalu muncul akar-akar udara yang berguna mencari makan, sekaligus untuk merekatkan diri pada benda-benda yang terdapat disekitarnya. Contohnya Arachnis, Aranthera, Renanthera, Vanda pensil, Vanda semi terete dan Vanda quarter terete. Perbanyakan anggrek monopodial dilakukan dengan memotong setek pucuk atau setek ujung batang. Bagian yang terpotong minimal mempunyai dua akar, tanpa mengurangi jumlah daun. Panjang stek bagian atas 40-50 cm. Sisa batang bawah tetap dipelihara karena dapat mengeluarkan beberapa tunas baru. Bila tunas baru sudah membentuk daun dan mengeluarkan minimal 2 akar maka tunas anakan dapat dipotong dan digunakan sebagai bibit.

Cara penanaman setek pucuk sebagai berikut.

a. Penanaman di pot

Sebelum ditanami, dasar pot lebih dahulu diisi pecahan batu bata atau genting setinggi sepertiga bagian. Pecahan batu-bata atau genting berfungsi untuk menjaga kelembapan agar tetap tinggi. Juga sebagai pemberat agar pot tidak mudah rebah. Selanjutnya, pot tersebut diisi media tumbuh sabut kelapa, arang, pakis, atau sejenisnya. Setek ditanam tepat dibagian tengah. Penanaman dalam pot umumnya dilakukan pada anggrek monopodial yang bersifat epifit seperti Vanda berdaun lebar (Vanda daun).

b. Penanaman di bedengan

Di sepanjang jalur penanaman diberi batu-bata atau genting agar media tumbuh tidak keluar dari bedengan. Karena sifat pertumbuhan anggrek monopodial cenderung tumbuh ke atas tanpa batas maka diperlukan penyangga yang terbuat dari kayu, bambu, besi, atau sejenisnya. Media tumbuh yang digunakan pada umumnya berupa serutan kayu, sabut kelapa, atau sejenisnya. Di bagian atas media tumbuh kadang ditambahkan pupuk kandang atau kompos yang sudah steril. Setelah itu dicampur dengan pupuk buatan NPK 0,1-0,2%. Penyiraman dapat dilakukan sehari setelah penanaman. Lakukan pada pagi hari pukul 06.00-07.00 dan sore hari pukul 17.00 - 18.00. Pemberian pupuk majemuk dapat diberikan seminggu setelah penanaman. Pupuk itu dilarutkan dan disemprotkan ke seluruh bagian tanaman dengan dosis 0,1-0,2% setiap dua kali seminggu. Pemberian tambahan pupuk buatan dalam bentuk granula dapat dilakukan setiap 1-2 bulan sekali atau sesuai anjuran yang diletakkan di atas media tumbuhnya.

2) Pemisahan Rumpun untuk tanaman anggrek tipe simpodial

Pemisahan rumpun dilakukan pada anggrek berbatang banyak (simpodial). Yang dimaksud dengan simpodial adalah tumbuh secara bersama (berumpun). Anggrek ini tidak tumbuh memanjang, tetapi memiliki cara sendiri untuk memperbanyak diri secara vegetatif, yakni membuat banyak anakan seperti bonggol pohon pisang. Contohnya Cattleya, Cymbidium, Dendrobium, dan Oncidium.

Perbanyakan anggrek simpodial dilakukan melalui pemisahan rumpun atau pemisahan anakan adventif (tunas yang tumbuh di ruas-ruas batang). Pemisahan rumpun dapat dilakukan bila pot telah penuh dan padat oleh tunas anakan. Tunas anakan itu kemudian dipisahkan dari tanaman induknya. Anakan yang dipisah sebaiknya memiliki 3 anakan dan bagian dasar dari anakan (rhizome) harus tetap saling berhubungan antara yang satu dengan lainnya. Semua akar yang tidak aktif atau akar tua dibuang sehingga anakan tampak seperti tidak berakar.

Cara penanamannya, dasar pot diisi dengan pecahan batu-bata atau genting setinggi sepertiga bagian. Di atasnya diisi lagi dengan media tumbuh setinggi sepertiga bagian. Selanjutnya anakan tersebut ditanam dengan mengatur posisi. Anakan yang paling tua diletakkan di dekat atau menempel pada bibir pot bagian pinggir atas. Dengan cara ini pertumbuhan tunas anakan dapat mengisi seluruh permukaan bagian pot. Apabila anakan yang tua diletakkan di bagian tengah pot maka pertumbuhannya akan tidak seimbang. Sebelum anakan ditanam, pangkalnya terutama luka bekas potong dicelup sekilas dalam larutan fungisida atau bakterisida. Apabila kesulitan mengeluarkan anakan karena sangat keras melekat erat di pot dan media maka pot sebaiknya dipecahkan. Hati-hati untuk menghindari kerusakan atau putusnya anakan. Penyiraman dilakukan kurang lebih 3-4 hari setelah penanaman. Adapun pemupukan dilakukan kurang lebih seminggu setelah penanaman.

3) Pemotongan Keiki

Keiki adalah anakan yang tumbuh liar di ujung umbi. Keiki ini umumnya muncul di ruas-ruas tanaman anggrek dewasa. Keiki terbentuk jika media tanam tidak pernah diganti, sehingga akar tanaman banyak rusak. Hal ini menyebabkan pertumbuhan tunas pindah ke ruas tanaman. Pada tanaman anggrek yang rajin diganti media tanamnya, jarang muncul keiki. Keiki ini bila telah membentuk tanaman seutuhnya lengkap dengan akarnya, maka keiki tersebut dapat dipisahkan dari induknya dengan cara memotongnya dengan pisau yang tajam. Gunakan keiki yang berukuran panjang kira-kira sejengkal dan sudah menghasilkanakar sebanyak 3-4 helai. Saat memotong keiki, umbi induk harus ikut terangkat. Tujuannya agar anggrek tetap mendapat suplay makanan lewat umbi. Keiki sebainya tidak langsung ditanam di pot. Tempelkan dulu di lempengan pakis sampai terjadi penambahan umbi. Jika umbi sudah terbentuk 2-3 buah, keiki siap untuk dipindahkan ke pot. Anggrek yang diperbanyak dengan keiki masa berbunganya lebih lama dibandingkan dengan cara pemisahan rumpun. Perbanyakan anggrek dengan keiki ini hanya bisa dilakukan pada anggrek Dendrobium sp.

4) Pemotongan Tunas Anakan

Walaupun jarang terjadi, tetapi adakalanya ujung akar atau tangkai bunga Phalaenopsis muncul tunas anakan. Tunas anakan tersebut dapat dipotong dan ditanam. Nantinya, tunas akan berkembang menjadi tanaman dewasa. Baca selanjutnya »»

Tips membeli anggrek

Memilih anggrek yang akan dibeli :
• Sehat dengan daun hijau sedang, mengkilat dan polos tanpa bercak.
Hindari tanaman yang terdapat bercak kuning atau cokelat pada daun dan batang, karena ada kemungkinan terserang penyakit.
• Memiliki batang atau umbi semu (pseudobulb) yang gemuk, kuat dan polos tanpa bercak. Hindari batang/pseudobulb yang berkerut (kemungkinan karena kekurangan air).
• Memiliki anakan baru yang lebih banyak (untuk anggrek sympodial), sehingga jika yang dewasa mati, ada gantinya. Selain itu, peluang untuk berbunga juga lebih besar.
• Memiliki bekas tangkai bunga lebih banyak, yang berarti anggrek tersebut tergolong rajin berbunga.
• Bertangkai bunga utuh. Tangkai terpotong adalah salah satu sifat menurun sehingga pada pembungaan berikutnya kemungkinan juga akan terpotong.
• Kuntum bunga dalam keadaan setengah mekar dan utuh (tepi bunga tidak mengkerut), agar lebih lama menikmati keindahan bunganya setelah dibeli.
• Batangnya kokoh tertanam pada pot. Jika mudah goyang ada kemungkinan anggrek tersebut baru di tanam ulang atau sistim akarnya tidak baik.
• Periksa medianya, apakah terdapat hama (serangga kecil) yang merayap. Hindari tanaman yang ber hama.
• Lihat tangkai bunganya, apakah memang berasal dari tanaman atau hanya bunga potong yang ditancapkan pada pot.
Ada penjual anggrek nakal, yang menancapkan bunga potong pada tanaman yang sebenarnya belum berbunga dengan maksud agar nilai jual anggrek tersebut bisa lebih tinggi.

Memilih bibit anggrek :
• Sehat dengan daun berwarna hijau muda, tanpa ada bercak kuning atau coklat pada daun atau batangnya.
• Ukuran daun kedua lebih panjang 2 kali dari daun pertama. Anggrek tersebut pertumbuhannya akan lebih cepat dibanding yang ukuran daun keduanya mirip dengan daun pertama.
Bunga warna ungu.
Dari daun bisa diprediksi warna, yaitu dengan melihat permukaan bawah daun. Bila berwarna ungu, bunga muncul dengan warna sama. Namun, ketentuan itu tidak berlaku pada warna lain. Untuk dendrobium, lihat pada batangnya. Jika terdapat warna ungu pada serat batangnya kemungkinan besar terdapat warna ungu (atau kombinasi dengan warna ungu) pada bunganya.
Menangkap whitefly.
Serangga kecil ini berwarna putih, bisa terbang dan menyerang daun dengan mengisap cairan daun. Pada serangan yang berat daun menjadi kering, pertumbuhan terhambat dan tanaman menjadi kerdil. Hama ini juga secara tidak langsung sebagai penyebar virus. Untuk menangkapnya, gunakan plastik atau bekas kaleng mentega yang berwarna kuning. Warna kuning menarik perhatian serangga kecil itu. Oleskan minyak goreng pada permukaannya. Minyak inilah yang akan "menjerat" hama kecil itu.
Menghilangkan bercak putih sisa mineral pada daun.
Untuk menghilangkan sisa mineral pada daun yang berasal dari pupuk, basuh dengan hati2 menggunakan kain/kapas yang dicelup dengan larutan asam (cuka atau jeruk lemon dicampur dengan air - 1 sendok teh per 5 liter air).
Atau dapat pula menggunakan susu. Lakukan lebih dari sekali jika belum bersih.
Alkohol sebagai pestisida.
70% isopropyl alkohol dapat digunakan untuk membasmi mealybugs, whiteflies, scale, fungus gnats, thrips dan red spider mite. Bersihkan bagian daun/batang yang terkena hama dengan cotton-bud (q-tip) yang dicelupkan pada alkohol. Ulangi "pengobatan" selama beberapa hari untuk menghilangkan juga hama yang baru menetas (bercak kekuning-kuningan).
Atau dapat pula disemprot larutan air dan alkohol 70% dengan perbandingan 1:1 ditambah 1 sendok teh sabun cair.

Peringatan : Hati-hati2, alkohol dapat merusakkan tanaman. Disarankan hanya untuk anggrek yang berdaun tebal, tidak untuk daun yang kecil dan tipis.
Kayu manis untuk mengobati infeksi cendawan/bakteri.
Bubuk kayu manis yang biasa dipakai untuk membuat kue dapat pula untuk mengobati infeksi cendawan/bakteri pada anggrek. Sebelumnya basahi dahulu daun/batang yang akan diobati agar bubuk dapat menempel. Lalu taburi daerah yang terinfeksi dengan sedikit bubuk kayu manis. Jangan terlalu banyak karena dapat mematikan tanaman. Tiup bagian tersebut agar sisa bubuk yang tidak menempel dapat terbuang.
Bubuk dapat pula sebagai antibiotik untuk luka2 pada tanaman. Setelah daun atau akar yang busuk dipotong, taburi sedikit bubuk pada bekas luka untuk mencegah infeksi baru.
Tunas baru (keiki) pada Phalaenopsis.
Tangkai bunga phalaenopsis jangan dipotong setelah bunganya layu (jika masih sehat tangkai berwarna hijau kecoklatan). Ada kemungkinan setelah 3-4 bulan kemudian akan tumbuh bunga baru dari tangkai tersebut.
Atau, kadang2 pada tangkai tersebut akan membentuk tunas tanaman baru (keiki). Jika ingin memisahkan tunas tersebut, tunggu sampai tumbuh akar minimal 3 buah dengan panjang minimal 5 cm. Potong tangkai bunga yang dekat dengan keiki tersebut dan tanam dengan media yang sesuai (mis. sphagnum moss).
Menampung air hujan untuk menyiram anggrek.
Air hujan sangat baik untuk anggrek. Tetapi perhatikan pH nya, yang baik sekitar 5.5-6.5.
Ketika hujan turun jangan langsung ditampung karena masih mengandung kotoran dan debu dari genteng atau atap rumah.
Setelah hujan berlangsung 5-10 menit, tampung pada ember plastik yang bersih dan jika telah penuh tutup rapat untuk mencegah nyamuk bersarang atau terinfeksi cendawan.
Untuk menaikkan pH yang terlalu asam (pH < 6), simpan air hujan semalaman dan berikan gelembung udara secara intensif (dapat menggunakan aerator seperti pada akuarium).
Melepaskan akar yang melekat pada pot.
Ketika akan mengganti pot (repotting), akar anggrek yang telah melekat kuat pada pot akan sulit untuk dilepaskan tanpa merusaknya.
Untuk mengatasinya, rendam seluruh pot dengan air biasa selama beberapa lama. Setelah pot sudah sangat basah, selipkan dengan hati-hati pisau tipis (cutter atau silet) diantara akar dan pot. Lakukan sepanjang akar yang melekat tersebut. Mungkin ada satu-dua akar yang tidak berhasil dilepas dengan utuh. Kesabaran adalah kunci utamanya.
Agar Phalaenopsis berbunga.
• Suhu dan cahaya adalah faktor utama untuk sebagian besar jenis Phalaenopsis dapat berbunga.
• Untuk membentuk tangkai bunga (spike), jaga temperatur secara konsisten dibawah 28°C (82°F).
Pada suhu 32°C (90°F), meskipun hanya untuk waktu singkat, akan mencegah pembentukan tangkai bunga.
Dengan kata lain, untuk menahan supaya tidak berbunga, jaga temperatur tetap diatas 28°C (82°F) atau tingkatkan keteduhan menjadi 50% (cahaya sedang).
• Agar pada satu tangkai mempunyai lebih banyak bunga, sejak tangkai bunga berukuran panjang 5 cm (2 inch) jaga temperatur secara konsisten antara 18°C (65F) sampai 25°C (77°F).
• Disamping itu, jangan lupa pula untuk memberi pupuk secara teratur.
Semi-hidroponik (S/H).
adalah metode pemeliharaan tanaman dengan menggunakan media non-organik. Karena air tidak mengalir terus menerus seperti pada sistim hidroponik yang sesungguhnya makanya disebut semi-hidroponik.
• Media yang digunakan dapat berupa butiran (pelet) tanah liat (clay pellet), batu karang, batu-apung dsb.
• Pot yang digunakan adalah pot yang tertutup rapat dan disampingnya dibuat lubang setinggi kira2 2.5cm (1 inch) dari dasar pot dengan besar 0.6cm (1/4 inch). Sebaiknya menggunakan pot yang transparan (mis. botol air mineral yang dipotong atasnya) untuk memudahkan melihat ketinggian air pada pot dan pertumbuhan akar2nya.
• Masukkan media hingga memenuhi dasar pot sampai dengan batas lubang, kemudian masukkan tanaman dengan posisi akar yang paling bawah masih berada diatas lubang tsb. Timbun akar tanaman tsb dengan media lagi.
• Siram pot sampai air keluar dari lubang disamping pot. Airnya dapat dicampur pupuk dengan dosis sangat rendah, karena tanaman akan menerima supply nutrisi secara konstan. Letakkan pot tanaman tsb di tempat yang sesuai dengan cahaya yang dibutuhkan oleh tanaman tsb.
• Siram kembali jika air sudah habis sama sekali sampai dasar pot, tetapi sebelumnya bilas dengan aliran air selama beberapa menit untuk menghilangkan sisa garam/pupuk pada pot dan media.
Metode ini dapat membantu menyelamatkan anggrek yang "kritis" karena kehilangan akar2nya yang busuk/rusak.

http://www.anggrek.info/index.php?topic=culture§ion=pest Baca selanjutnya »»

Repoting

Repoting

Penggantian pot dan media tanam (repotting) dapat dilakukan setiap 2-3 tahun atau apabila :
• media tanam telah rusak/hancur/busuk atau menjadi asam (pH < 5) yang akan menghambat pertumbuhan tanaman.
• terdapat lapisan kerak berwarna putih (sisa pupuk) pada media yang dapat mematikan tanaman jika terkena akar-akarnya.
• tanaman dan/atau susunan akar telah tumbuh diluar pot.
Lakukan repotting setelah masa berbunga selesai dan mulai tumbuh akar baru.
Tata cara repotting :
• Sebelum dipakai, rendam dahulu media tanam dan pot yang akan digunakan pada larutan fungisida (physan 20 atau Dithane M-45) sesuai takarannya selama beberapa menit untuk membunuh fungus. Sterilkan pula alat potong yang akan digunakan dengan merendamnya pula pada larutan physan-20 tersebut.
• Rendam media tanam pada larutan vitamin B1 (khusus untuk tanaman) selama beberapa waktu, kalau perlu semalaman agar meresap pada media tanam untuk mengurangi stress pada anggrek yang akan ditanam dan mempercepat pertumbuhan akar-akar barunya.
• Keluarkan tanaman dari pot lama dengan hati-hati agar akar-akarnya tidak banyak yang rusak/putus.
Untuk melepaskan akar-akar yang telah melekat kuat pada pot, rendam seluruh pot dengan air biasa sampai akar-akar tersebut mulai lepas dari pot. Atau dapat dibantu dengan menggunakan pisau tipis (cutter atau silet) yang diselipkan diantara akar dan pot. Mungkin ada satu-dua akar yang tidak berhasil dilepas dengan utuh. Kesabaran adalah kunci utamanya.
• Setelah dikeluarkan dari pot yang lama, buang semua sisa media tanam yang menempel pada akar.
Potong akar-akar tanaman yang sudah mati/busuk (berwarna coklat kehitaman) dengan alat potong yang steril.
Untuk anggrek simpodial, rumpun dapat dipecah dan ditanam pada pot yang berbeda (minimal 3 pohon yang sudah dewasa untuk setiap rumpun).
• Rendam tanaman dengan larutan vitamin B1 beberapa menit untuk mengurangi stress pada tanaman dan mempercepat pertumbuhan akar-akar baru.
• Setelah ditanam pada pot baru, letakkan di tempat yang agak teduh dan lembab. Jangan disiram terlalu banyak, dan tambahkan vitamin B1 pada 3-4 penyiraman pertama atau sampai akar baru mulai tumbuh.
Anggrek terdiri dari berbagai macam jenis (genus) dan informasi diatas adalah untuk anggrek secara umum Baca selanjutnya »»

Sabtu, 06 Juni 2009

Anggrek Hitam



Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) adalah spesies anggrek yang hanya tumbuh di pulau Kalimantan. Anggrek hitam adalah maskot flora propinsi Kalimantan Timur. Saat ini, habitat asli anggrek hitam mengalami penurunan jumlah yang cukup besar karena semakin menyusutnya luas hutan di Kalimantan.

Dinamakan anggrek hitam karena anggrek ini memiliki lidah (labellum) berwarna hitam dengan sedikit garis-garis berwarna hijau dan berbulu. Sepal dan petal berwarna hijau muda. Bunganya cukup harum semerbak. Secara keseluruhan penampilan Anggrek Hitam ini menarik, umbinya yang berwarna hijau terang dan mempunyai permukaan umbi yang mengkilat sangat menarik untuk di pandang mata, di setiap umbi tumbuh dua helai daun yang kaku dan berbentuk seperti pembungkus mayang kelapa, perpaduan bentuk umbi dan dua helai daun di ujungnya mirip seperti sosok seekor ikan. Tangkai bunga yang menjuntai kebawah dengan susunan bunga yang teratur membuat penampilan anggrek ini istimewa.


Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Liliidae
Ordo: Orchidales
Famili: Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)
Genus: Coelogyne
Spesies: Coelogyne pandurata Lindl. Baca selanjutnya »»

Jumat, 05 Juni 2009


Baca selanjutnya »»

Oncidium Sarcodes


Degarmoara Flying High


Colmonara Wildcat 'Rainbow Baca selanjutnya »»

Colmanara Jungle Monarch


colmanara wildcat


incurvum Baca selanjutnya »»

Dendrobium-nobile-yellow


Dendrobium-griffithianum


Dendrobium-Charpraya-3 Baca selanjutnya »»

Kamis, 04 Juni 2009


Den. Lasianthera


Den. Alice's Marelyn


Den. Phalaenopsis Hibryd Baca selanjutnya »»

Agar anggrek bulan tidak kikir berbunga



Siapa pun jatuh cinta pada Phalaenopsis alias si anggrek bulan. Jika ditiup angin, bunganya bak kupu-kupu terbang melayang. Pantas, anggrek ini makin populer di kalangan hobiis. Celakanya ada gosip, bunganya pelit. Bagaimana membuat agar Phalaenopsis rajin berbunga?

Siapapun pasti terpikat melihat keindahan bunga Phalaenopsis alias si anggrek bulan yang tergantung pada tangkai-tangkai bunga yang keluar dari tanaman2 anggrek yang sehat, yang sedang melayang-layang bagaikan kupu2 mengikuti semilir angin yang kerap menggerakan bunga2 tersebut.

Penampilannya memang wah dan phalaenopsis agaknya semakin populer saja di kalangan hobbiis anggrek dewasa ini. Namun ada anggapan bahwa genus anggrek ini cukup sulit dipelihara apalagi untuk membuatnya berbunga. Benarkah?

Berikut beberapa tips dan triks praktis dan sederhana agar phalaenopsis rajin berbunga.

1. Jika ingin memelihara dari kecil/ botolan lebih baik membeli species/ hibrida yang sudah mempunyai nama ataupun berasal dari silangan nurseri yang sudah ahli di bidangnya. Bibit yang baik adalah langkah pertama yang penting sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.

2. Jika membeli ukuran dewasa maka kenalilah dulu sifat Phalaenopsis anda sebelum membeli.

3. Banyak membaca artikel2 mengenai pemeliharaan Phalaenopsis dari buku2 anggrek atau media elektronik spt internet agar semakin mengasah kemampuan kita.

4. Akar, yang sehat mutlak dibutuhkan untuk pembungaan, jadi perhatikan media yang digunakan agar akar phalaenopsis dapat tumbuh sempurna, sifat media dipilih yang dapat menyerap air tapi tidak menyimpan air, kombinasi media dapat dilakukan agar didapatkan sifat2 yang pas.

5. Tanpa akar yang sehat, maka daun tidak akan tumbuh dengan baik, ciri2 tanaman yang sehat biasanya daun baru akan tumbuh makin besar/ sama besar dengan daun sebelumnya. Jagalah daun agar tetap sehat karena pada organ ini yang berguna untuk memproduksi zat hara yang akan digunakan oleh tanaman.

6. Jaga jangan sampai Phalaenopsis anda terkena hujan, daunnya yang besar dan bergelombang sering menyebabkan air hujan tertinggal dan dapat menyebabkan jamur penyakit untuk berkembang biak dan menyerang anggrek anda.

7. Jaga jangan sampai terjadi dehidrasi pada anggrek anda, lakukan penyiraman secara teratur, namun tidak berlebih.

8. Pemupukan dilakukan pada kedua bagian daun, atas dan bawah, pada waktu pagi hari sebelum cahaya matahari mengenai tanaman anda.

9. Gunakan beberapa macam pupuk, selang-seling antara pupuk kimia dan pupuk organik, jika tanaman sudah dewasa boleh digunakan pupuk booster yang berkadar P tinggi.

10. Yang paling penting perhatikan empat unsur penting dalam pemeliharaan Phalaenopsis yang tidak dapat diabaikan, yakni:

Cahaya.
Phalaenopsis termasuk anggrek yang tergolong tidak tahan oleh sinar matahari langsung, sinar matahari pagi-siang yang terhalang oleh bayangan dedaunan termasuk yang paling baik untuk menunjang pertumbuhan vegetatif dan memicu pembungaan. Umumnya Phalaenopsis dinaungi oleh paranet 65% jika area tanam terbuka dan paranet 55% jika area tanam dikelilingi oleh tembok/pohon2 besar.

Kelembaban.
Phalaenopsis suka dengan kelembaban, idealnya antara 60%-75%, terlalu lembab akan menyebabkan jamur mudah berkembang biak, terlalu kering akan menyebabkan tanaman dehidrasi. Untuk menjaga kelembaban dapat diletakan tanaman paku2an dan gentong air yg berisi tanaman dibawah pot Phalaenopsis

Aerasi.
Phalaenopsis termasuk anggrek epifit yang biasanya menempel pada pohon induk yang tinggi, dan menyukai aliran angin yang semilir, aerasi juga menjaga kadar kelembaban agar tidak terlalu jenuh.

Temperatur.
Biasanya kunci pemicu pembungaan phalaenopsis adalah jika terjadi perbedaan suhu tertinggi - terendah sekitar 10 derajat celcius, oleh karena itu temperatur ideal untuk si kupu2 ini adalah 18-28 derajat celcius. Jika diperhatikan maka masa-masa memasuki musim hujan akan menjadi waktu ideal bagi phal anda untuk memunculkan calon spikenya.

Dengan memperhatikan semua hal diatas maka diharapkan semua hobiis dapat membungakan phalaenopsisnya sekaligus menepis anggapan bahwa memelihara phalaenopsis itu sulit. Selamat mencoba.***

(Sumber:anggrek.org) Baca selanjutnya »»

Media Tanam

Media tanam yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu :
• tidak cepat rusak/lapuk.
• tidak menjadi sumber penyakit.
• mempunyai aerasi baik.
• mampu mengikat air dan zat-zat hara secara baik.
• ringan.
• mudah didapat dalam jumlah yang diinginkan.
• relatif murah harganya.
Media tanam dapat terdiri dari satu macam bahan atau campuran dari beberapa bahan.
Beberapa bahan yang baik sebagai media tanam untuk anggrek :
• Gabus :
Tidak mudah rusak (busuk), ringan tetapi tidak dapat menyerap air dengan baik. Dapat digunakan dalam bentuk potongan yang dicampur dengan bahan lainnya. Dapat pula digunakan untuk anggrek yang ditempel.
• Arang :
Tidak mudah lapuk, ringan, tidak mudah ditumbuhi cendawan dan bakteri, tetapi kurang daya serap airnya dan kurang mengandung unsur-unsur hara.
• Perlite :
dari bahan vulkanis, putih, seperti batu karang. Memiliki daya mengikat air, aerasi dan drainase yang baik. Dapat dicampur dengan bahan lainnya. Kelemahannya, tidak ada zat hara dan sulit didapat.
• Batu apung :
memiliki daya mengikat air, aerasi dan drainase yang baik serta tahan lama. Dapat dicampur dengan bahan lainnya seperti potongan pakis, sabut kelapa, arang dll.
• Pakis :
memiliki daya mengikat air, aerasi dan drainase yang baik (cepat kering), tahan lama (tidak cepat lapuk), serta mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan anggrek untuk pertumbuhannya. Pakis papan baik digunakan untuk anggrek tempel.
• Kulit pohon pinus/cemara :
Spesifikasinya sama dengan pakis tetapi agak sulit didapat. Biasanya digunakan untuk anggrek yang menyukai media yang cepat kering, seperti cattleya.
• Potongan sabut kelapa (Coco husk chip) :
Ini adalah sabut kelapa yang telah dibersihkan kemudian di-pres dan dipotong menjadi kepingan segi empat. Sebelum digunakan harus direndam lebih dahulu untuk menghilangkan sisa garam yang terdapat pada sabut. Daya menyimpan airnya sangat baik dan mengandung unsur-unsur hara yang diperlukan.
• Sphagnum moss :
Mempunyai daya mengikat air yang baik, serta mempunyai aerasi dan drainase yang baik pula. Kelemahannya, jika telah kering sekali sulit untuk di basahkan kembali dan agak mahal harganya.
• Batu bata dan pecahan genting :
Pecahan batu bata banyak dipakai sebagai media dasar pot anggrek karena dapat menyerap air dengan baik, mempunyai kemampuan drainase dan aerasi yang baik tetapi agak berat.
• Styro foam :
Potongan styro foam dapat sebagai media dasar pot anggrek karena dapat menyerap air dan mempunyai drainase dan aerasi yang baik serta ringan. Kelemahannya, agak sulit didapat.
Kriteria utama didalam memilih media tanam untuk anggrek adalah perpaduan antara kebiasaan dalam penyiraman dari masing2 orang dan kebutuhan anggrek akan air. Jika terbiasa sering menyiram, maka jangan menggunakan media yang sangat baik mengikat air (mis. sphagnum moss) untuk anggrek phalaenopsis karena akan menyebabkan akar menjadi busuk karena kebanyakan air.
pH media tanam untuk anggrek sebaiknya sekitar 5,5-6,5. Jika rusak/busuk (menjadi asam) segera lakukan penggantian media (repotting).
Untuk menentukan besar kecil media yang akan digunakan, tergantung dari tebal tipisnya akar tanaman. Jika akarnya tebal, maka potongan yang besar akan sesuai, demikian sebaliknya jika akarnya kecil maka potongan yang sedang adalah yang terbaik.
Saya sendiri menggunakan campuran remasan pakis, serbuk kayu dan batu zeolith untuk paphiopedilum dan anggrek semi teresterial lainnya; potongan pakis, arang dan zeolith untuk Phalaenopsis yang ditanam di pot; pakis papan untuk anggrek yang ditempel, dan serat dan kepingan pakis untuk dendrobium dan anggrek lainnya.
Anggrek terdiri dari berbagai macam jenis (genus) dan informasi diatas adalah untuk anggrek secara umum Baca selanjutnya »»

Penyiraman

Sebagai epiphyt, pada habitatnya kebanyakan anggrek mendapatkan air dari embun dan air hujan.
Karena berasal dari penguapan, air hujan mengandung banyak sekali zat yang berguna sebagai bahan nutrisi untuk tanaman. Air hujan yang sedikit asam (pH sekitar 5.5-6.5) itu sangat baik untuk anggrek.
Tetapi berdasarkan penelitian, air hujan di beberapa daerah di Indonesia akhir2 ini menjadi semakin asam (pH kurang dari 5). Agar cocok untuk anggrek, pH nya perlu dinaikkan .
Kualitas air sangat penting untuk pertumbuhan anggrek. Jangan menggunakan air yang tidak bersih (tercemar) seperti air sungai, air limbah dll.
Anggrek tidak boleh kekurangan ataupun kelebihan air. Kelebihan air disini bukan berarti banyaknya air yang disiram tetapi frekuensi penyiramannya. Siram hanya jika tanaman memerlukannya.

Masalah utama bagi kebanyakan pemula adalah penyiraman yang berlebihan, karena melihat permukaan media yang kering padahal media bagian bawah masih basah.
Frekuensi penyiraman tergantung dari :
• Usia anggrek :
anggrek pada masa pertumbuhan atau saat berbunga lebih banyak memerlukan air.
• Jenis anggrek :
Contoh : Phalaenopsis tidak boleh kekurangan air karena tidak mempunyai pseudobulb (umbi semu) sebagai organ penyimpan air, sedangkan Cattleya yang mempunyai pseudobulb, disiram jika medianya sudah kering.
• Jenis media tanam :
media yang baik mengikat air lebih jarang penyiramannya karena lama mengering (pakis lebih lambat mengering dari arang).
• Ukuran pot :
media pada pot yang kecil lebih cepat mengering dibanding pada pot yang berukuran lebih besar.
• Kondisi tempat :
kondisi satu tempat dengan tempat lain berbeda, yang mempengaruhi kecepatan media mengering.
Contoh : anggrek yang ditempel pada pakis papan atau digantung lebih sering disiram karena lebih cepat mengering.
• Suhu udara, cahaya dan kelembaban udara :
semakin tinggi suhu udara semakin sering disiram, semakin tinggi kelembaban semakin jarang disiram. Jika matahari berkurang, kurangi penyiramannya.
Kelebihan air dapat menyebabkan busuk pada akar, sehingga menghilangkan kemampuan tanaman untuk menyerap air karena kerusakan pada akar. Pertanda dari kelebihan air adalah akar yang berwarna kegelapan dan lembek, jika berkepanjangan akan menjadi busuk.
Sebaliknya, kekurangan air akan menyebabkan dehidrasi dan akibatnya tanaman menjadi kurus dan daun lemas.
Batang atau umbi semu (pseudobulb) yang mengkerut adalah tanda tanaman tersebut kurang mampu dalam menyerap air. Ini bisa disebabkan karena sebelumnya terlalu banyak disiram sehingga akar2nya menjadi busuk. Atau jika akar2nya sehat, maka karena memang kurang dalam penyiramannya.
Pada saat menyiram mungkin ada air yang tinggal di sela2 daun, pangkal daun atau tunas baru. Jika air ini menetap semalaman dan suhu menjadi dingin dan lembab akan mendorong timbulnya bakteri dan cendawan yang dapat membuat busuk pada daun yang akhirnya dapat mematikan anggrek.
Tata cara penyiraman yang dianjurkan :
• Siram hanya jika hari cerah. Jika mendung atau hujan, lebih baik ditunda penyiramannya.
• Siram sepagi mungkin agar sisa air yang tertinggal di sela2 daun atau tunas muda mengering sebelum malam tiba.
• Siram dengan air yang suhunya sedang. Jangan menyiram tanaman dengan air yang terlalu dingin atau panas.
• Siram dari atas mengenai seluruh bagian tanaman dan media tanam sampai air turun dan keluar kembali melalui lubang dibawah pot.
• Jangan meletakkan pot bersusun kebawah yang maksudnya untuk menghemat penyiraman (air dari pot yang diatas turun ke pot dibawahnya) karena jika anggrek di pot bagian atas terinfeksi penyakit/cendawan akan menular pada anggrek di bawahnya.
• Tekanan air ketika menyiram jangan terlalu kuat agar tidak merusak tanaman.
Anggrek terdiri dari berbagai macam jenis (genus) dan informasi diatas adalah untuk anggrek secara umum Baca selanjutnya »»

Sirkulasi

Anggrek tidak menyukai udara yang diam. Pada habitat aslinya, kebanyakan anggrek tumbuh pada pohon dimana angin selalu bertiup.
Sirkulasi udara akan membantu :
• mengatur suhu internal tanaman, karena tanaman sendiri tidak dapat mengaturnya.
• mengeringkan kelebihan uap air yang dapat bertumpuk pada tanaman.
• mendistribusikan udara panas dan dingin secara merata utk mencegah terbentuknya kantong udara yang membahayakan.
• mencegah timbulnya bakteri dan fungus/cendawan yang dapat membuat busuk akar dan daun.
• mendinginkan daun ketika terkena panas matahari.
Anggrek membutuhkan udara yang bersih dan segar. Polusi udara dapat merusak kehidupan anggrek.
Menggantung pot anggrek adalah salah satu cara termudah untuk mendapatkan sirkulasi udara yang baik. Disamping itu untuk membantu mengeringkan media lebih cepat setelah disiram dan membuat serangga seperti semut lebih susah untuk menyerangnya.
Untuk membantu sirkulasi udara yang baik didalam ruangan dapat menggunakan kipas angin.
Anggrek terdiri dari berbagai macam jenis (genus) dan informasi diatas adalah untuk anggrek secara umum Baca selanjutnya »»

Rabu, 03 Juni 2009

Kelembaban

Anggrek memerlukan kelembaban udara yang relatif lebih tinggi dibanding dengan jenis tanaman lainnya.
Kelembaban adalah uap air yang berada di udara. Suhu udara menentukan jumlah uap air yang dapat tersimpan di udara.
Tingkat kelembaban diukur berdasarkan kelembaban nisbi (relative humidity) dalam satuan persen yang menunjukkan banyaknya uap air di udara dibandingkan maksimum uap air yang dapat disimpan pada suhu tertentu.
Udara panas menyimpan lebih banyak uap air dibanding udara dingin, sehingga jika suhu naik maka persentase uap air di udara akan turun. Jika kelembaban melebihi 100%, maka uap air berkondensasi dalam bentuk air hujan.
Alat untuk mengukur kelembaban udara nisbi disebut hygrometer.
Secara umum anggrek menyukai kelembaban berkisar antara 40% s/d 80%.
Kelembaban sangat penting untuk beberapa genus seperti, Cattleya, Phalaenopsis, dll.
Menyemprot tanaman pada pagi hari, membasahi lantai atau menggunakan humidifier (alat pelembab udara) dapat membantu meningkatkan kelembaban.
Udara harus selalu bergerak sekitar tanaman untuk mencegah bakteri dan cendawan penyebar penyakit, terutama jika terjadi kelembaban yang tinggi dan/atau suhu dingin.
Untuk mengurangi kelembaban udara dapat menggunakan kipas angin.
Anggrek terdiri dari berbagai macam jenis (genus) dan informasi diatas adalah untuk anggrek secara umum Baca selanjutnya »»

Suhu Udara

Setiap jenis anggrek memerlukan batas suhu udara minimum dan maksimum yang sesuai agar dapat tumbuh dengan baik.
Berdasarkan suhu udara yang sesuai, anggrek dibagi dalam 3 tipe :
• Anggrek suhu dingin (gunung, ketinggian 2000-4000m) : tumbuh baik pada suhu 15-21°C pada siang hari dan 10-13°C pada malam hari.
Contoh : Cymbidium, Masdevallia, Miltonia, Odontoglossum, Oncidium, Paphiopedilum
• Anggrek suhu sedang (dataran tinggi, 750-2000m) : tumbuh baik pada suhu 21-32°C pada siang hari dan 10-18°C pada malam hari.
Contoh : Brassavola, Cattleya, Dendrobium, Epidendrum, Laelia, Paphiopedilum (molted leaves), Phalaenopsis.
• Anggrek suhu panas (dataran rendah, 0-750m) : tumbuh baik pada suhu 26-35°C pada siang hari dan 18-24°C pada malam hari.
Contoh : Beberapa jenis Phalaenopsis, Vanda dan Dendrobium.
Batas suhu untuk masing-masing genus diatas adalah berdasarkan pada genus secara umum, beberapa species mempunyai toleransi yang berbeda.
Hibrida yang dihasilkan dari persilangan anggrek jenis suhu yang berbeda akan mempunyai toleransi yang lebih besar terhadap perbedaan suhu.
Sebagai gambaran untuk melihat tipe anggrek berdasarkan suhu dapat dilihat dari daunnya. Anggrek tipe dingin biasanya berdaun tipis, sedangkan tipe panas berdaun tebal. Tentu saja pasti ada pengecualiannya. Ada beberapa anggrek suhu panas yang tidak berdaun tebal, dan sebaliknya.
Untuk membentuk bunga, tanaman memproduksi enersi dalam bentuk karbohidrat pada siang hari ketika suhu udara tinggi dan menyimpannya pada malam hari ketika suhu udara turun.
Secara umum kebanyakan anggrek memerlukan perbedaan suhu udara sekitar 4-6°C antara siang dan malam hari untuk pembentukan bunga. Ada beberapa genus yang memerlukan perbedaan suhu yang lebih tinggi (8-10°C).
Anggrek terdiri dari berbagai macam jenis (genus) dan informasi diatas adalah untuk anggrek secara umum Baca selanjutnya »»

dendrobium samurai (species)


Ini adalah dendrobium samurai (species), sekarang sedang berbunga dan akan berbunga lagi..., anggrek ini tidak pelit berbunga...dalam satu batang bisa punya banyak tangkai bunga. Baca selanjutnya »»